Koneksi Antar Materi : Nilai dan Peran Guru Penggerak
Yang saya pahami nilai bagi guru penggerak
adalah mandiri, kolaboratif, inovatif, reflektif dan berpihak kepada murid.
Sedangkan peran guru penggerak adalah menjadi pemimpin pembelajaran,
menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi guru dan stake holder,
menjadi coach bagi guru lain dan mewujudkan kepemimpinan murid. Nilai dan peran
guru penggerak tersebut menandakan bahwa seorang guru penggerak harus tergerak
kemudian bergerak dan menggerakkan diri dan orang lain untuk mencapai tujuan
bersama. Kemandirian sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
Jika sebagai guru penggerak mengandalkan orang lain dan dirinya tidak mandiri
maka semua program di sekolah dan masyarakat tidak akan pernah berhasil. Justru
dari kemandirian seorang guru penggerak akan menjadi contoh dan ikut
menggerakan orang lain dan masyarakat melakukan perubahan ke arah yang lebih
baik.
Sangat terkait antara nilai dan peran guru
penggerak dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Jika dikaitkan dengan ing ngarso
sung tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani maka hanya bisa
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki nilai dan peran guru pengerak.
Pendidikan menurut KHD yang berpihak kepada murid sejalan dengan nilai dan
peran guru penggerak. Kolaborasi dan kemandirian sangat linear dengan pesan KHD
berkaitan dengan prinsip gotong royong dan pendidikan yang memerdekakan.
Seorang guru penggerak harus reflektif dan inovatif sesuai dengan kodrat alam
murid dan kodrat zamannya.
Untuk mencapai nilai guru penggerak maka
saya memakai istilah Menjadi Guru SUPER. SUPER merupakan kepanjangan dari santun,
unggul, peduli, eksploratif, dan religious. Santun berarti kita harus
menerapkan etika dalam berhubungan dengan siswa, sesama guru, dan masyarakat.
Dengan kesantunan, akan menjadi “mata uang” yang laku dimana-mana sehingga kita
bisa diterima oleh siapapun untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Unggul
berarti kita harus menjadi yang terdepan dan teladan dalam segala hal. Kita
jangan jadi “buntut” yang hanya mengekor kemana arah angina berhembus. Kita
harus menggerakkan orang lain dan menjadi pemimpin pembelajaran. Peduli berarti
kita harus sabar dan perhatian terhadap semua kebutuhan siswa dan para guru.
Semua kelemahan dan kekurangan mereka harus bisa kita bantu untuk mengatasinya.
Eksploratif berarti kita harus terus menggali keilmuan dan keterampilan
kemanapun dan dari siapapun. Cari sebanyak-banyaknya referensi untuk bekal kita
membantu orang lain. Yang terakhir dan ini yang utama adalah religious. Dasar
semua perilaku guru penggerak adalah harus mencerminkan rasa cintanya kepada
Tuhan YME. Hubungan dengan Tuhan harus diutamakan. Religius harus menjadi nafas
dan spirit bagi seorang guru penggerak untuk meraih semua nilai dan peran guru
penggerak dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Semua itu tidak akan tercapai tanpa dukungan berbagai pihak. Yang dapat membantu saya untuk mencapai
gambaran diri tersebut yang utama adalah dari diri saya sendiri. Motivasi
terbesar untuk maju ada dalam diri sendiri. Karena Tuhan bagaimana prasangka
hamba-Nya. Dan semua perbuatan tergantung bagaimana niatnya. Sedangkan niat
yang benar ada dalam hati.
Dukungan berikutnya dari keluarga yang
paling penting. Karena keluarga akan sangat berpengaruh kepada semangat dan
pergerakan kita.
Kemudian dukungan selanjutnya dari
lingkungan sekolah terutama kepala sekolah dan para guru. Mereka sebaiknya mau
menerima ide dan program kita. Mereka yang akan bersama kita menjalankan
program di sekolah.
Dukungan yang lain dari lingkungan
masyarakat, semua nilai dan peran guru penggerak harus mendapat dukungan dari
masyarakat sehingga terwujudnya semua tujuan akan lebih mudah dengan dukungan
masyarakat.
0 Response to "Koneksi Antar Materi : Nilai dan Peran Guru Penggerak"
Post a Comment