ELABORASI PEMAHAMAN VISI GURU PENGGERAK
Dari semua gagasan
mengenai pendidikan yang di kemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, garis besar yang
dapat diambil dari pemikiran beliau adalah pendidikan harus di dasarkan pada
asas kemerdekaan. Kemerdekaan disini diartikan bahwasanya siswa harus memiliki
jiwa merdeka secara lahir maupun batin
Pendidikan itu hanya
suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup tumbuhnya anak-anak kita. Artinya, bahwa hidup
tumbuhnya anak itu terletak di luar kecakapan atau kehendak kita sebagai guru.
Anak-anak itu sebagai makhluk, manusia, dan benda hidup, sehingga mereka hidup
dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Kita sebagai guru hanya dapat menuntun
tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu, agar dapat memperbaiki lakunya
(bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya itu.
Pendidikan bukanlah
sebuah proses “Pendiktean”. Hilangnya nilai-nilai pendidikan yang harusnya menjadikan
siswa sebagai subjek di dalamnya adalah hasil dari diskontinuitas pemahaman
pendidikan yang telah bergeser dari pendidikan ke pendiktean. Dimana sekarang
peserta didik dipaksa untuk mengikuti sistem yang ada tanpa menghiraukan apa
yang menjadi potensi dari peserta didik tersebut. Yang terjadi sekarang adalah
semua siswa di paksa untuk memenuhi standart yang sama mengenai pemahaman suatu
pelajaran, bukan dituntun agar ia menyukai apa yang ia pelajari.
Para guru harus
menciptakan iklim pendidikan yang lebih fleksibel sebagai upaya meningkatkan potensi
yang ada pada diri peserta didik. Sementara dalam sudut pandang Ki Hajar
Dewantara, beliau memandang pendidikan sebagai sebuah tuntunan yang menuntun
anak didik menemukan potensi terbaiknya.. Pemikiran dan filosopi Ki Hajar
Dewantara yang selalu memuliakan peserta didik dan menjadikan pembelajaran yang
berpusat kepada peserta didik.
Berdasarkan
pemikiran dan filosopi Ki Hajar Dewantara yang telah saya pelajari, maka visi
saya terhadap siswa adalah “Berprestasi dilandasi iman dan takwa, mandiri,
kreatif dan berwawasan lingkungan”. Visi tersebut menjadi ide dan cita-cita
besar dalam rangka mewujudkan sebuah sekolah yang mengutamakan siswa dan
menjadikan siswa sebagai subyek pendidikan.
Inkuiri Apresiatif
mejadi sebuah metode untuk mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik. Dimana
metode ini hanya melihat sisi positif dan kekuatan yang ada dari sebuah
organisasi dalam hal ini sekolah. Melalui BAGJA dimana kita diarahkan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang akan membimbing kita untuk menemukan tindakan yang
tepat untuk keberhasilan program yang sudah kita canangkan.
Prakarsa perubahan
yang akan dilakukan adalah menemukan minat dan bakat siswa dan
mengembangkannya. Perubahan ini sejalan dengan pemikiran dan filosofi Ki Hajar
Dewantara dimana menurut beliau setiap anak memiliki kodratnya sendiri berupa
minat dan bakat. Tugas guru menemukan bakat tersebut kemudian mengasahnya dan
mengembangkannya menjadi lebih bermanfaat untuk diri dan orang lain.
Saya menyebutnya
TALENTA CARTOE, yang berarti wadah pengembangan minat dan bakat siswa SMPN 1 Cariu.
Dalam wadah ini berkumpul para guru yang memiliki semangat untuk membimbing
siswa mengembangkan minat dan bakatnya. Karena minat dan bakat sudah ada dalam
diri siswa, tinggal guru harus punya kemampuan untuk menebalkan minat dan bakat
itu menjadi sebuah prestasi sesuai dengan visi yang telah ada.
Berprestasi dengan
dilandasi iman dan takwa. Jadi tidak lepas dari profil pelajar Pancasila yaitu
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia. Visi yang dilandasi
mandiri, kreatif sejalan pula dengan profil pelajar Pancasila. Selanjutnya
berwawasan lingkungan akan linear nantinya dengan bergotongroyong, bernalar
kritis dan berkebhinekaan global.
Semoga hal ini dapat
terwujud dengan kolaborasi bersama semua pihak mulai dari Kepala sekolah, guru,
orangtua dan masyarakat. Mengingat tanggung jawab memajukan pendidikan bukan
pada guru penggerak sendiri namun semua harus bergerak untuk memajukan
pendidikan. Dengan pendidikan yang berkualitas maka masa depan siswa-siswa kita
akan lebih baik.
0 Response to "ELABORASI PEMAHAMAN VISI GURU PENGGERAK"
Post a Comment