Hukum Bacaan Lam dan Ro
JANGAN LEWATKAN LATIHAN SOAL PRETEST DAN KUNCI JAWABANNYA KLIK AJA LINK BERIKUT
Bisnis Online Dengan Investasi Murah
Try Out Ujian Sekolah PAI Untuk Siswa
Agar kita mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar kalian harus mempelajari Ilmu Tajwid dengan teliti. Nah pada kesempatan ini kalian akan mempelajari Ilmu Tajwid yaitu hukum bacaan Lam dan Ra.
A. Hukum Bacaan Lam ( Ł )
Di dalam Ilmu Tajwid hukum bacaan Lam ada dua macam, yaitu :
1. Lam tafkhim ( ŲŖŁŲŁŁ ) tebal / Mufakhkhamah.
Apabila ada huruf Lam (Ł ) dalam lafzul jalalah ( Ų§ŁŁŁ ) yang didahului oleh huruf yang berharakat fathah ( ŁَŁ ) atau damah ( ŁُŁ ). Maka harus dibaca tafkhim atau tebal. Lam yang terdapat dalam lafzull Jalalah dinamakan lam jalalah. Cara mengucapkannya ialah dengan menjorokkan kedua bibir ke depan.
Contoh :
- Lafzul Jalalah ( Ų§ŁŁŁ ) yang didahului oleh huruf yang berharakat fathah
Ł Ų¹َ Ų§ŁŁŁُ - ŁُŁْ ŁُŁَŲ§ŁŁŁُ Ų£َŲَŲÆٌ - Ų“َŁِŲÆَ Ų§ŁŁŁُ - ŁŲ§َŲ„ِŁٰŁَ Ų„ِŁŲ§َّ Ų§ŁŁŁُ
- Lafzul Jalalah ( Ų§ŁŁŁ ) yang didahului oleh huruf yang berharakat damah
ŁَŲ±َŲْŁ َŲ© ُŲ§ŁŁŁِ - ŁُŲ¤ْŲŖِŁَŁŁ ُ Ų§ŁŁŁ Ų®َŁْŲ±ًŲ§ - ŁُŲْŲØِŲØْŁُŁ ُ Ų§ŁŁŁُ - Ų¹َŲØْŲÆُ Ų§ŁŁŁِ
2. Lam Tarqiq (ŲŖŲ±ŁŁŁ ) Tipis / Muraqqaqah
Huruf Lam dibaca Tarqiq ada dalam dua keadaan, yaitu :
a. Lam yang terdapat pada Lafzul jalalah ( Ų§ŁŁŁ ) dan didahului oleh huruf yang berharakat kasrah. ( ŁِŁ ). Posisi mulut tidak menjorok kedepan.
Contoh :
ŲØِŲ³ْŁ ِ Ų§ŁŁŁِ - ŁِŁْ Ų±َŲ³ُŁْŁِ Ų§ŁŁŁِ - ŁِŁْ ŲÆِŁْŁِ Ų§ŁŁŁِ Ų£َŁْŁَŲ§Ų¬ًŲ§
b. Semua Lam yang terdapat dalam lafal selain lafzul jalalah
Contoh :
ŁَŲ¹َŁَّŁ َ - ŁِŁُŁِّ - ŁُŁ َŲ²َŲ©ٍ
B. Hukum Bacaan Ra (Ų± )
Hukum bacaan ra ( Ų± ) dibagi menjadi tiga , yaitu :
1. Ra Tafhim ( ŲŖŁŲŁŁ ) artinya ra yang dibaca tebal .
Ra dibaca tebal. Apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Jika huruf ra berharakat fathah atau fathatain ( Ų±َ / Ų±ً )
Contoh :
- Ra difathah Ų±َŲØُّŁُŁ ْ - Ų±َŲØِّ Ų§ŁْŁَŁَŁِ - ŲŗُŁِŲ±َŁَŁُ - Ų§َŁَŁ ْ ŲŖَŲ±َ : Ų±
- Ra difathatain ŁَŲ§Ų±ًŲ§ - Ų®َŁْŲ±ًŲ§ - Ų·َŁْŲ±ًŲ§ - Ų“Ų±ًŲ§ Ų±ً
b. Jika ra berharakat dammah atau dammatain ( Ų±ُ / Ų±ٌ )
Contoh :
- Ra dammah Ų±ُŲ²ِŁْŁَŲ§ - ŁَŁَŲ±ُŁْŲ§ - Ų£َŁْŲØَŲ±ُ - ŁَŲµْŲ±ُŲ§ŁŁŁِ Ų±ُ
- Ra dhammatain ŲŗŁŁŲ±ٌ - Ų£Ų¬Ų±ٌ - Ł َŲØŲ±ُŁŲ±ٌ - ŁŁŲ±ٌ Ų±ٌ
c. Jika ra berharakat sukun jatuh sesudah huruf yang difathah atau didammah ( + Ų±ْ ŁُŁ / Ų±ْ + ŁَŁ )
Contoh :
- Ra sukun jatuh sesudah huruf difathah ( Ų±ْ + ŁَŁ )
ŁَŲ£َŲ±ْŲ³َŁَ - ŲŖَŲ±ْŁ ِŁْŁِŁ ْ - ŁَŲ£َ Ų«َŲ±ْŁَ ŲØِŁِ - ŁَŲ§ŁْŲَŲ±ْ
- Ra sukun jatuh sesudah huruf didammah ( ŁŁُ + Ų±ْ )
ŲŖُŲ±ْŲَŁ ُŁْŁَ - Ł ُŲ±ْŲ³َŁِŁْŁَ - ŁُŲ±ْŲ¢Łٌ - Ł ُŲ±ْŲŖَŁَŁًŲ§
d. Jika ra berharakat sukun didahului oleh huruf yang berharakat kasrah tetapi kasrahnya tidak asli dari kalimat itu. ( Ų±ْ ِ / kasrah tidak asli )
Contoh : Ų§ِŲ±ْŲ¬ِŲ¹ِŁْ - Ų§ِŲ±ْŁَŲØْ - Ų§ِŲ±ْŲَŁ ْŁَŲ§
e. Jika ra berharakat sukun sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, namun sesudah ra sukun itu ada huruf ISTI’LA ( Ų„Ų³ŁŲŖŁŲ¹ŁŁŲ§Ų” ) yang tidak dikasrah (huruf isti’la tidak dikasrah + Ų±ْ + ِ / kasrah asli ). Sedangkan huruf isti’la itu ialah Ųµ - Ų¶ - Ų· - Ųø - Ų® - Ųŗ - Ł
Contoh : ŁِŲ±ْŲ·َŲ§Ų³ٌ - Ł ِŁْ ŁُŁِّ ŁِŲ±ْŁَŲ©ٍ - Ł ِŲ±ْŲµَŲ§ŲÆٌ
2. Tarqiq ( ŲŖŲ±ŁŁŁ ) tipis / Muraqqaqah.
Ra tarqiq atau muraqqaqah ialah ra yang dibaca tipis. Di dalam ilmu tajwid ra ( Ų± ) dibaca tipis jika memenuhi persyatan-persyaratan., yaitu :
a. Jika ra berharakat kasrah atau kasratain ( ِŲ± / ٍŲ± )
Contoh :
- Ra dikasrah ِ Ų±ِŁ َŲ§ŲُŁُŁ ْ - ŁَŲ±ِŁْŁ ٌ - Ł ِŁَ Ų§ŁŲ±ِّّŲ¬َŲ§Łِ - Ra dikasratain ( ŁَŁِŁْ ŲُŲ³ْŲ±ٍ
b. Jika ra berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli tetapi sesudah ra sukun bukan huruf isti’la. ( bukan huruf isti’la + Ų±ْ + ŁِŁ ).
Contoh : ŁِŲ±ْŲ¹َŁْŁَ - ŁَŲØَŲ“ِّŲ±ْŁُ - ŁَŲ£َŁْŲ°َŲ±ْŲØِŁِ - Ł ِْŲ±ŁَŁًŲ§
c. Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya ya sukun ( ra waqaf + Łْ )
Contoh :Ų“َŁْŲ¦ٍ ŁَŲÆِ ŁْŲ±ٌ- ŁَŁُŁَŲ§ŁŲ³َّŁ ِŁْŲ¹ُ Ų§ŁْŲ®َŲØِŁْŲ± Ų³َŁ ِŁْŲ¹ ٌŲØَŲµِŁْŲ±ٌ- ŁَŁُŁ ُŲ§ŁْŲ®َŁْŲ±ُ
d. Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya dikasrah ( ra waqaf + ŁِŁ )
Contoh :ŁَŁŲ§َ ŁŲ§َŲµِŲ±َ - ŁُŁَŲ§ŁْŁَŲ§ŁِŲ±ُ - ŲØِŁ ُŲµَŁْŲ·ِŲ±ٍ
3. Jawazul Wajhain ( Ų¬ŁŲ§Ų² Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁ ) artinya boleh dibaca tebal dan boleh dibaca tipis
Huruf ra boleh dibaca tafkhim atau tarqiq jika ra itu disukun dan huruf sebelumnya dikasrah sedangkan setelah ra sukun itu ada huruf isti’la yang dikasrah. (huruf isti’la yang dikasrah + Ų±ْ + ِ )
Contoh :Ł ِŁْ Ų¹ِŲ±ْŲ¶ِŁِ - ŲØِŲِŲ±ْŲµٍ
Agar kita mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar kalian harus mempelajari Ilmu Tajwid dengan teliti. Nah pada kesempatan ini kalian akan mempelajari Ilmu Tajwid yaitu hukum bacaan Lam dan Ra.
A. Hukum Bacaan Lam ( Ł )
Di dalam Ilmu Tajwid hukum bacaan Lam ada dua macam, yaitu :
1. Lam tafkhim ( ŲŖŁŲŁŁ ) tebal / Mufakhkhamah.
Apabila ada huruf Lam (Ł ) dalam lafzul jalalah ( Ų§ŁŁŁ ) yang didahului oleh huruf yang berharakat fathah ( ŁَŁ ) atau damah ( ŁُŁ ). Maka harus dibaca tafkhim atau tebal. Lam yang terdapat dalam lafzull Jalalah dinamakan lam jalalah. Cara mengucapkannya ialah dengan menjorokkan kedua bibir ke depan.
Contoh :
- Lafzul Jalalah ( Ų§ŁŁŁ ) yang didahului oleh huruf yang berharakat fathah
Ł Ų¹َ Ų§ŁŁŁُ - ŁُŁْ ŁُŁَŲ§ŁŁŁُ Ų£َŲَŲÆٌ - Ų“َŁِŲÆَ Ų§ŁŁŁُ - ŁŲ§َŲ„ِŁٰŁَ Ų„ِŁŲ§َّ Ų§ŁŁŁُ
- Lafzul Jalalah ( Ų§ŁŁŁ ) yang didahului oleh huruf yang berharakat damah
ŁَŲ±َŲْŁ َŲ© ُŲ§ŁŁŁِ - ŁُŲ¤ْŲŖِŁَŁŁ ُ Ų§ŁŁŁ Ų®َŁْŲ±ًŲ§ - ŁُŲْŲØِŲØْŁُŁ ُ Ų§ŁŁŁُ - Ų¹َŲØْŲÆُ Ų§ŁŁŁِ
2. Lam Tarqiq (ŲŖŲ±ŁŁŁ ) Tipis / Muraqqaqah
Huruf Lam dibaca Tarqiq ada dalam dua keadaan, yaitu :
a. Lam yang terdapat pada Lafzul jalalah ( Ų§ŁŁŁ ) dan didahului oleh huruf yang berharakat kasrah. ( ŁِŁ ). Posisi mulut tidak menjorok kedepan.
Contoh :
ŲØِŲ³ْŁ ِ Ų§ŁŁŁِ - ŁِŁْ Ų±َŲ³ُŁْŁِ Ų§ŁŁŁِ - ŁِŁْ ŲÆِŁْŁِ Ų§ŁŁŁِ Ų£َŁْŁَŲ§Ų¬ًŲ§
b. Semua Lam yang terdapat dalam lafal selain lafzul jalalah
Contoh :
ŁَŲ¹َŁَّŁ َ - ŁِŁُŁِّ - ŁُŁ َŲ²َŲ©ٍ
B. Hukum Bacaan Ra (Ų± )
Hukum bacaan ra ( Ų± ) dibagi menjadi tiga , yaitu :
1. Ra Tafhim ( ŲŖŁŲŁŁ ) artinya ra yang dibaca tebal .
Ra dibaca tebal. Apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Jika huruf ra berharakat fathah atau fathatain ( Ų±َ / Ų±ً )
Contoh :
- Ra difathah Ų±َŲØُّŁُŁ ْ - Ų±َŲØِّ Ų§ŁْŁَŁَŁِ - ŲŗُŁِŲ±َŁَŁُ - Ų§َŁَŁ ْ ŲŖَŲ±َ : Ų±
- Ra difathatain ŁَŲ§Ų±ًŲ§ - Ų®َŁْŲ±ًŲ§ - Ų·َŁْŲ±ًŲ§ - Ų“Ų±ًŲ§ Ų±ً
b. Jika ra berharakat dammah atau dammatain ( Ų±ُ / Ų±ٌ )
Contoh :
- Ra dammah Ų±ُŲ²ِŁْŁَŲ§ - ŁَŁَŲ±ُŁْŲ§ - Ų£َŁْŲØَŲ±ُ - ŁَŲµْŲ±ُŲ§ŁŁŁِ Ų±ُ
- Ra dhammatain ŲŗŁŁŲ±ٌ - Ų£Ų¬Ų±ٌ - Ł َŲØŲ±ُŁŲ±ٌ - ŁŁŲ±ٌ Ų±ٌ
c. Jika ra berharakat sukun jatuh sesudah huruf yang difathah atau didammah ( + Ų±ْ ŁُŁ / Ų±ْ + ŁَŁ )
Contoh :
- Ra sukun jatuh sesudah huruf difathah ( Ų±ْ + ŁَŁ )
ŁَŲ£َŲ±ْŲ³َŁَ - ŲŖَŲ±ْŁ ِŁْŁِŁ ْ - ŁَŲ£َ Ų«َŲ±ْŁَ ŲØِŁِ - ŁَŲ§ŁْŲَŲ±ْ
- Ra sukun jatuh sesudah huruf didammah ( ŁŁُ + Ų±ْ )
ŲŖُŲ±ْŲَŁ ُŁْŁَ - Ł ُŲ±ْŲ³َŁِŁْŁَ - ŁُŲ±ْŲ¢Łٌ - Ł ُŲ±ْŲŖَŁَŁًŲ§
d. Jika ra berharakat sukun didahului oleh huruf yang berharakat kasrah tetapi kasrahnya tidak asli dari kalimat itu. ( Ų±ْ ِ / kasrah tidak asli )
Contoh : Ų§ِŲ±ْŲ¬ِŲ¹ِŁْ - Ų§ِŲ±ْŁَŲØْ - Ų§ِŲ±ْŲَŁ ْŁَŲ§
e. Jika ra berharakat sukun sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, namun sesudah ra sukun itu ada huruf ISTI’LA ( Ų„Ų³ŁŲŖŁŲ¹ŁŁŲ§Ų” ) yang tidak dikasrah (huruf isti’la tidak dikasrah + Ų±ْ + ِ / kasrah asli ). Sedangkan huruf isti’la itu ialah Ųµ - Ų¶ - Ų· - Ųø - Ų® - Ųŗ - Ł
Contoh : ŁِŲ±ْŲ·َŲ§Ų³ٌ - Ł ِŁْ ŁُŁِّ ŁِŲ±ْŁَŲ©ٍ - Ł ِŲ±ْŲµَŲ§ŲÆٌ
2. Tarqiq ( ŲŖŲ±ŁŁŁ ) tipis / Muraqqaqah.
Ra tarqiq atau muraqqaqah ialah ra yang dibaca tipis. Di dalam ilmu tajwid ra ( Ų± ) dibaca tipis jika memenuhi persyatan-persyaratan., yaitu :
a. Jika ra berharakat kasrah atau kasratain ( ِŲ± / ٍŲ± )
Contoh :
- Ra dikasrah ِ Ų±ِŁ َŲ§ŲُŁُŁ ْ - ŁَŲ±ِŁْŁ ٌ - Ł ِŁَ Ų§ŁŲ±ِّّŲ¬َŲ§Łِ - Ra dikasratain ( ŁَŁِŁْ ŲُŲ³ْŲ±ٍ
b. Jika ra berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli tetapi sesudah ra sukun bukan huruf isti’la. ( bukan huruf isti’la + Ų±ْ + ŁِŁ ).
Contoh : ŁِŲ±ْŲ¹َŁْŁَ - ŁَŲØَŲ“ِّŲ±ْŁُ - ŁَŲ£َŁْŲ°َŲ±ْŲØِŁِ - Ł ِْŲ±ŁَŁًŲ§
c. Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya ya sukun ( ra waqaf + Łْ )
Contoh :Ų“َŁْŲ¦ٍ ŁَŲÆِ ŁْŲ±ٌ- ŁَŁُŁَŲ§ŁŲ³َّŁ ِŁْŲ¹ُ Ų§ŁْŲ®َŲØِŁْŲ± Ų³َŁ ِŁْŲ¹ ٌŲØَŲµِŁْŲ±ٌ- ŁَŁُŁ ُŲ§ŁْŲ®َŁْŲ±ُ
d. Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya dikasrah ( ra waqaf + ŁِŁ )
Contoh :ŁَŁŲ§َ ŁŲ§َŲµِŲ±َ - ŁُŁَŲ§ŁْŁَŲ§ŁِŲ±ُ - ŲØِŁ ُŲµَŁْŲ·ِŲ±ٍ
3. Jawazul Wajhain ( Ų¬ŁŲ§Ų² Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁ ) artinya boleh dibaca tebal dan boleh dibaca tipis
Huruf ra boleh dibaca tafkhim atau tarqiq jika ra itu disukun dan huruf sebelumnya dikasrah sedangkan setelah ra sukun itu ada huruf isti’la yang dikasrah. (huruf isti’la yang dikasrah + Ų±ْ + ِ )
Contoh :Ł ِŁْ Ų¹ِŲ±ْŲ¶ِŁِ - ŲØِŲِŲ±ْŲµٍ
Bagus sekali materinya...bisa dipedomani untuk siswa saya kelas 8 ..
ReplyDeleteTerimakasih semoga bermanfaat
ReplyDelete