Belajar Berjiwa Besar

Terkadang manusia merasa dirinya sudah berbuat yang terbaik, namun kenyataannya belum tentu. apa yang kita lakukan belum tentu menyenangkan dan orang lain berkenan. Lebih sering berbanding terbalik dengan apa yang kita inginkan. Selalu ada komplain dari orang lain meskipun kita sudah berusaha membuat yang terbaik. 

Jangan bersedih dengan sikap orang lain yang salah menanggapi kita. Allah menilai hambanya sejak dari niatnya. Sesungguhnya setiap perbuatan bergantung kepada niatnya. Allah akan mencatat sebagai pahala karena niat dan amal kita yang baik. Pada hakikatnya penilaian yang sesungguhnya ada pada Allah, bukan pada manusia. Penilaian manusia bersifat relatif dan semu. apa yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah. Demikian pula apa yang buruk menurut manusia belum tentu buruk menurut Allah.

Setiap amal akan ada balasannya. Sekecil apapun kebaikan kita, akan dibalas oleh Allah. Demikian pula sekecil apapun keburukan yang kita lakukan maka akan ada balasannya pula. Tidak usah khawatir dengan amal baik yang sudah kita lakukan apakah bermanfaat atau tidak. yang jelas semuanya akan diperhitungkan oleh Allah. Kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita. Demikian pula keburukan yang kita lakukan akan kembali juga kepada kita. Saat ini semua amal yang kita lakukan hakikatnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Jika ingin kebaikan untuk diri maka harus selalu  beramal baik. Meskipun orang lain tidak menilai baik kita atau orang yang kita tolong dengan kebaikan kita, tidak memberikan timbal balik setimpal sesuai harapan kita.

Jangan pernah lelah untuk berbuat kebaikan. Sebagaimana mentari tak akan pernah lelah untuk menyinari bumi. Sebagaimana air yang terus mengaliri bumi hingga bermuara ke laut. Kebaikan akan menemui pelakunya. Kebaikan akan mendatangi pelakunya. Semua kebaikan kita akan kita temui saat ini juga atau ditunda oleh Allah dan akan datang saat dibutuhkan dan tepat pada waktunya.

Share this post