-->

Pengen Buku Vibe Online

Mari Belajar Aneka Soal Pretest PPG silahkan klik Pre Test PPG PAI

Rangkuman Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran


Dalam tulisan ini saya akan membahas tentang Koneksi Antar Materi Modul 3.1.a.9 terkait Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Dalam Tugas ini terdapat 10 pertanyaan yang akan saya coba membahasnya satu persatu.

1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Jawaban : 

Filosofi Pratap Triloka yang kita kenal selama ini, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, sangat memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Berdasarkan filosofi Ing Ngarso Sung Tulodho, KHD berkeyakinan bahwa sebagai seorang guru, kita harus memberikan keteladanan atau contoh praktik baik kepada murid. Ing Madyo Mangun Karso mengandung makna bahwa dalam setiap pengambilan keputusan diperlukan suatu usaha keras dari seorang guru, sehingga dalam hal ini menyangkut karsa (usaha keras). Tut wuri handayani mengandung makna bahwa seorang guru haruslah berperan sebagai pamong (penuntun) bagi siswanya untuk menuju kepada kebahagiaan. Guru memberi fasilitas kepada siswa dan Guru membantu siswa untuk dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Jawaban : 

Dalam mengambil keputusan kita dihadapkan pada situasi dilema etika dan bujukan moral. Nilai-nilai kebajikan universal yang akan membimbing dan mendorong pendidik untuk mengambil keputusan yang tepat dan benar. Nilai-nilai tersebut seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai positif mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada siswa adalah manifestasi dari pengimplementasian kompetensi social emosional kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran social dan keterampilan berinteraksi social dalam mengambil keputusan secara berkesadaran penuh untuk meminimalisir kesalahan dan konsekuensi yang akan terjadi.

Nilai-nilai tersebut merupakan prinsip yang dipegang teguh ketika kita berada dalam posisi yang menuntut kita untuk mengambil keputusan dari dua pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar, berada situasi dilema etika (benar vs benar) atau berada dalam dua pilihan antara benar melawan salah (bujukan moral) yang menuntut kita berpikir secara seksama untuk mengambil keputusan yang benar.

Keputusan tepat yang diambil tersebut merupakan buah dari nilai-nilai positif yang dipegang teguh dan dijalankan oleh kita. Nilai-nilai positif akan mengarahkan kita mengambil keputusan dengan resiko yang sekecil-kecilnya. Keputusan yang mampu memunculkan kepentingan dan keberpihakan pada siswa.


3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.


Jawaban : 

Coaching merupakan suatu proses untuk menggali potensi seseorang dalam menyelesaikan masalah. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apabila dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil. Dengan proses coaching yang dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator, saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berlatih untuk mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil. Dalam hal ini saya memegang prinsip bahwa setiap keputusan yang saya ambil haruslah berpihak pada siswa. Oleh sebab itu hal ini tentunya menjadi suatu pijakan dalam melakukan refleksi. Selain itu juga melakukan refleksi apakah keputusan yang saya ambil sudah sejalan dengan nilai – nilai kebajikan universal sehingga keputusan yang saya ambil tersebut sungguh dapat saya pertanggungjawabkan. Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator telah membantu saya berlatih mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil. Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada siswa, sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal maka saya yakin keputusan yang tepat berpengaruh positif pada pihak yang terkait.


4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Jawaban :

Salah satu tujuan pembelajaran sosial emosional adalah membuat keputusaan yang bertanggung jawab dan menunjukkan rasa empati terhadap orang lain. Untuk itu sebagai pemimpin pembelajaran Guru harus dapat membuat keputusan yang dapat di pertanggungjawabkan dan tentunya mengandung rasa empati terhadap siswa, rekan kerja ataupun masyarakat sehingga keputusan yang diambil membuat semua nyaman, tidak merugikan orang lain. Untuk itu sebagai Guru kita harus bisa menjalankan pembelajaran sosial emosional, agar siswa kita juga nantinya akan dapat membuat keputusan yang dapat di pertanggungjawabkan dan mempunyai rasa empati terhadap sesama.

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh pada pengambilan keputusan. Saat kita hendak mengambil keputusan sebaiknya dapat dilakukan dalam keadaan tenang. Untuk itu sebelum mengambil keputusan seorang guru dapat menerapkan teknik STOP dan juga mindfulness sehingga keputusan yang diambil dapat tepat. Selain itu dengan pembelajaran sosial emosional kita juga dapat mamahami perasaan murid kita sehingga kita dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih berdiferensiasi untuk menjembatani profil dan gaya belajar setiap murid kita.


5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.


Jawaban : 

Nilai – nilai yang dianut oleh seorang pendidik akan sangat dapat memberikan tuntunan dalam setiap proses pengambilan keputusan. Keberpihakan dan mengutamakan kepentingan murid dapat tercipta dari tangan pendidik yang mampu membuat solusi tepat dari setiap permasalahan yang terjadi. Pendidik yang mampu melihat permasalahan dari berbagai kaca mata dan pendidik yang dengan tepat mampu membedakan apakah permasalahan yang dihadapi termasuk dilema etika ataukah bujukan moral. Dalam hal ini sekali lagi dapat ditegaskan bahwa nilai-nilai positif yang dianut dapat membuat keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlulah kita memiliki nilai-nilai positif yang menginternalisasi dalam diri kita yang sesuai dengan kaidah moral, agama serta norma. Selain itu nilai-nilai seorang guru penggerak pun dapat menjadi arahan dalam proses pengambilan keputusan pemimpin pembelajaran.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?


Jawaban : 

Pengambilan keputusan yang tepat akan menjadi keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Keputusan yang tepat akan mebuat semua orang yang berhubungan kan merasa nyaman, aman, dan pastinya lingkungan akan kondusif, semua bisa menerima dengan baik dan ikhlas. Akhirnya keputusan yang diambil akan berdampak pada kondisi lingkungan yang kondusif, aman, dan Nyaman.


7. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?


Jawaban : 

Menurut saya masih dapat dijumpai kesulitan dalam lingkungan (sekolah) untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika. Hal ini dapat dikarenakan masalah perubahan paradigma dan budaya sekolah yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Diantaranya adalah sistem yang kadang jika memaksa guru untuk memilih pilihan yang salah atau kurang tepat dan tidak berpihak kepada murid. Yang kedua tidak semua warga sekolah berkomitmen tinggi untuk menjalankan keputusan bersama. Yang ketiga keputusan yang diambil kadang kala tanpa sepenuhnya melibatkan guru sehingga muncul banyak kendala-kendala dalam proses pelaksanaan pengambilan keputusan.


8. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?


Jawaban : 

Pengambilan keputusan yang tepat harus di dasarkan pada kepentingan murid, harus bisa berpihak pada murid. Misalnya kepentingan murid lebih di utamakan daripada kepentingan pribadi. Semua pengambilan keputusan dikembalikan lagi ke arah murid, apakah murid menyetujui, apakah berpihak pada murid, apakah lebih mengutamakan kepentingan murid, apakah membuat semua murid nyaman? apakah dapat mengoptimalkan potemnsi yang dimiliki oleh murid? semua pertanyaan itu dapat menjawab apakah keputusan yang diambil berpihak pada murid atau tidak. Dan tentunya bila keputusan yang diambil menggunakan 9 langkah dalam pengambilan keputusan maka dapat dipastikan keputusan tersebut berpihak pada murid.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?


Jawaban : 

Ketika guru sebagai pemimpin pembelajaran melakukan pengambilan keputusan yang memerdekakan dan berpihak pada murid, maka dapat dipastikan murid-muridnya akan belajar menjadi orang-orang yang merdeka, kreatif , inovatif dalam mengambil keputusan yang menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Di masa depan mereka akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi kehidupan dan pekerjaannya. Menurut pendapat pribadi saya, keputusan yang diambil oleh seorang guru dapat memberikan dampak dari sisi yang berbeda. Di satu sis jika keputusan yang diambil adalah tepat, maka sungguh akan membawa kesuksesan bagi murid di masa depan. Di sisi lain jika keputusan yang diambil seorang guru kurang atau tidak tepat maka akan dapat berpengaruh buruk bagi masa depannya. Untuk itu perlu pertimbangan yang tepat dalam mengambil keputusan dengan memperhatikan pemetaan para murid (minat belajar, profil belajar, kesiapan belajar) untuk selanjutnya diambil keputusan untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Tidak lupa pula memperhatikan paradigma pengambilan keputusan, prinsip pengambilan keputusan, 9 tahap pengambilan dan pengujian keputusan dan juga nilai-nilai kebajikan universal yang diyakini bersama.


10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?


Jawaban 

Kesimpulan pembelajaran modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan materi yang wajib dikuasai oleh setiap Guru karena sangat bermanfaat, untuk Guru, rekan Guru yang lain, peserta didik dan lingkungan masyarakat. Pada saat kita mengalami dilema etika, kita harus memilih salah satu diantara 2 hal yang baik dan benar, maka kita harus memahami paradigma dilema etika, prinsip pengambilan keputusan dan tentunya 9 langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Setalah kita mengambil keputusan, kita akan uji keputusan tersebut dengan praktik Coaching model TIRTA. Dan selain itu kita juga harus dapat mempraktikkan pembelajaran sosial dan emosional sehingga keputusan yang diambil bermanfaat untuk semua murid, rekan Guru dan Masyarakat. Semua itu kita lakukan karena kita memegang prinsip kebaikan, kita mengikuti filosofi Ki Hajar Deantara, pembelajaran yang berpihak pada murid dengan 3 semboyan Ki hajar Dewantara yang menjadi pedoman Guru menjadi pengajar dan pemimpin pembelajaran. 


0 Response to "Rangkuman Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel