-->

Pengen Buku Vibe Online

Mari Belajar Aneka Soal Pretest PPG silahkan klik Pre Test PPG PAI

BLENDED LEARNING : METODE INSPIRATIF DARI OLEH RUHYANA, M.Ag

Rasanya tidak berlebihan menuliskan judul di atas, bahkan mungkin masih sangat kurang untuk melukiskan berbagai kelebihannya. Beliau merupakan seorang pengawas Pendidikan Agama Islam. Pa Oleh kami memanggilnya. Sosok yang bersahaja, sederhana, rendah hati, smart dan tentu saja religious. Memang beliau adalah manusia langka dan asset nasional yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor. Beliau tidak kenal lelah untuk berkarya memajukan pendidikan di Kabupaten Bogor dengan meningkatkan kualitas guru dan peserta didik. Sejak di MGMP hingga kini sebagai pengawas, Pa Oleh selalu antusias untuk membagikan dan mengembangkan keilmuan di kalangan guru-guru terutama guru PAI. Tidak pernah lelah untuk melakukan pembinaan guru dimana saja dan kapan saja. Salah satu pemikiran yang menarik dan inovatif darinya adalah menerapkan sistem pembinaan guru dengan metode Blended Learning. Untuk Kabupaten Bogor yang wilayahnya sangat luas, memang blended learning merupakan metode yang tepat untuk diterapkan. Blended Learning merupakan tehnik pembelajaran dengan memadukan antara pembelajaran daring, luring serta tatap muka. Blended learning sangat mungkin dilakukan untuk peningkatan kompetensi guru. Karena guru selain memiliki kewajiban mengajar juga harus meningkatkan kompetensinya. Peningkatan kompetensi sering terkendala oleh factor geografis yang sulit, izin dari kepala sekolah serta peserta didik yang harus ditinggalkan. Dengan memadukan (blended) antara tatap muka, daring dan luring maka semua kendala itu dapat diatasi. Dengan porsi lebih besar daring dan luring, maka guru dapat dengan leluasa meningkatkan kompetensinya dengan tetap mendapat bimbingan dari pengawasnya. Apa yang dicetuskan Pa Oleh Ruhyana sangat revolusioner dalam upaya mengatasi peningkatan kualitas guru saat ini. Manfaatnya sudah sangat kami rasakan. Kami dapat meningkatkan kompetensi tanpa harus meninggalkan kewajiban kami sebagai guru untuk mengajar di kelas. Karena selama ini sangat dilemma bagi guru, di satu sisi harus ada peningkatan kompetensi untuk pengembangan diri namun di sisi lain juga punya kewajiban di kelas yang tidak boleh ditinggalkan. Peningkatan kualitas guru perlu mendapatkan perhatian yang serius. Peningkatan kemampuan dan kompetensi guru seharusnya dilakukan secara rutin untuk meningkatnya kemampuan guru dalam memberikan layanan pendidikan. Namun usaha-usaha meningkatkan kualitas sering terbentur waktu, kesempatan, ruang, biaya dan keterbatasan tenaga ahli. Apalagi guru adalah sosok yang harus ada dalam kelas dan tidak boleh banyak meninggalkan siswa dalam kelas dengan alasan apapun. Resiko jika melaksanakan peningkatan kompetensi kebanyakan guru harus meninggalkan kelas. Perkembangan IPTEK terutama teknologi informasi (TI) meningkat dengan pesat. Dalam bidang pendidikan, saat ini pemanfaatan teknologi informasi tidak lagi hanya menjalankan sistem administrasi kependidikan, namun telah menyentuh esensi dari pendidikan itu sendiri yaitu proses pembelajaran. Dengan blended learning, guru dan pengawas dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh tempat, jarak dan waktu. Secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi bisa dilakukan. Materi yang sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi dapat disimpan dikomputer, sehingga peserta didik dapat mempelajari kembali atau mengulang materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya. Kerja sama dalam komunitas daring yang memudahkan dalam transfer informasi dan melakukan suatu komunikasi sehingga tidak akan kekurangan sumber atau materi diklat. Sudah saatnya Blended Learning menjadi pertimbangan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru. Dari sisi biaya akan lebih hemat, partisipasi peserta akan lebih banyak serta ketuntasan materi akan lebih maksimal. Sehingga kelak akan berdampak secara signifikan kepada teknik mengajar guru dan hasil belajar peserta didik. Sehingga guru semakin maksimal dalam memberikan layanan pendidikan di sekolah. Terimakasih kepada Pak Oleh yang telah memberikan sumbangan sangat berarti untuk peningkatan kompetensi guru khususnya Guru PAI.

5 Responses to "BLENDED LEARNING : METODE INSPIRATIF DARI OLEH RUHYANA, M.Ag"

  1. Hatur nuhun kang tos janten tulisan. Blended learning sangat cocok diterapkan saat ini.yg memadukan pjj dan tatap muka

    ReplyDelete
  2. Hatur nuhun kang tos janten tulisan. Blended learning sangat cocok diterapkan saat ini.yg memadukan pjj dan tatap muka

    ReplyDelete
  3. Tulisan sae pisan. Nuhun kang Oleh. Sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  4. Alhamdulilah inovasi dunia pendidikan harus terus berjalan meskipun saat ini pandemi meliputi dunia global. Jika kita sbg guru miskin inovasi, akan suram masa depan anak2 pasca pandemi

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel