-->

Pengen Buku Vibe Online

Mari Belajar Aneka Soal Pretest PPG silahkan klik Pre Test PPG PAI

MENCIPTAKAN BUDAYA POSITIF DI KELAS DAN SEKOLAH



Semua materi dalam modul 1.4.  sangat menarik dan sungguh diluar dugaan saya. Mempelajari materi-materi tersebut mengingatkan saya dari kesalahan. Apa yang saya lakukan selama ini ternyata banyak kekeliruan dalam menegakkan disiplin dan peraturan di sekolah. Dengan perubahan paradigm dari stimulus respon ke teori control maka akan lebih mudah dalam menerapkan budaya positif. Budaya positif akan tumbuh dari dalam diri siswa kita dan akan bersifat lama dan permanen. Model berpikir menang-menang yang dilakukan dan meninggalkan model berpikir menang kalah.

Pada awalnya saya memandang bahwa kebutuhan setiap siswa itu sama, saya berusaha merubah siswa agar berpandangan sama dengan saya dan perilaku buruk siswa sebagai suatu kesalahan. Setelah mempelajari modul 1.4. ini pandangan dan sikap saya berubah dalam menciptakan budaya positif di kelas dan sekolah. Misalnya dalam kasus ada siswa saya yang bolos sekolah padahal dari rumahnya berangkat. Itu dilakukan sangat sering dan membuat orangtuanya pusing. Sebagai wali kelas saya ingin agar siswa tersebut kembali ke sekolah dan tidak berbohong lagi kepada orangtuanya. Kemudian saya meminta orangtuanya untuk mengantar anaknya ke sekolah dan langsung menemui saya untuk dicari solusi. Anak tidak dibiarkan berangkat sendiri. Kami berkumpul dan saya memberikan masukan posiif dan membangun jiwa siswa tersebut. Saya tahan orangtuanya agar tidak memarahi anaknya. Dengan menanyakan kebutuhan siswa, harapan ke depannya dan menanyakan apakah dengan tindakan bolos akan terpenuhi harapan masa depanmu? Apakah ada acara lain selain bolos untuk memenuhi kebutuhanmu? Ternyata semua bisa diatasi dan siswa tersebut berjanji dan merealisasikan janjinya tidak membolos lagi.

Sebelum mempelajari modul ini, saya tidak menerapkan segitiga restitusi. Saat siswa melanggar, saya cenderung untuk memberikan pengampunan kepada siswa dengan siswa membayarnya melalui sejumlah tindakan sebagai resiko dan konseksuensi. Misalnya saat dia membuang sampah sembarang, saya minta agar dia mengambil semua sampah yang ada. Saat siswa kabur, saya minta dia dengan berdiri di lapangan menghormat bendera. Ternyata itu semua kesalahan dan untuk mendisiplinkan mereka harusnya dengan segitiga restitusi.

Perubahan  apa yang terjadi pada cara berpikir dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah? Tentu saja adanya perubahan yang sangat drastis dimana cara berpikir saya memandang bahwa kebutuhan setiap siswa berbeda, setiap siswa tidak melihat hal yang sama, berusaha memahami cara pandang siswa, apapun yang dilakukan siswa ada tujuannya, yang bisa mengontrol diri siswa tentu diri siswa sendiri dan berkolaborasi dengan tidak memaksa akan menciptakan solusi yang tepat.

Apa yang akan dilakukan pertama kali dalam menerapkan budaya positif di kelas? Segera merumuskan bersama dengan siswa tentang keyakinan kelas untuk dijadikan pegangan bagi saya dan semua siswa di kelas. Kemudian memahami kebutuhan dasar para siswa dan memenuhinya agar mereka nyaman dan mau melakukan apapun untuk menciptakan budaya positif dengan motivasi internal dari dalam dirinya bukan takut dihukum atau sekedar ingin penghargaan.

0 Response to "MENCIPTAKAN BUDAYA POSITIF DI KELAS DAN SEKOLAH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel