-->

Pengen Buku Vibe Online

Mari Belajar Aneka Soal Pretest PPG silahkan klik Pre Test PPG PAI

Ayah yang Tak Pernah Marah

Lebaran tahun itu terasa begitu istimewa bagi Eneng. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ayahnya, Apa, selalu membelikannya baju baru. Namun, kali ini berbeda. Eneng masih ingat bagaimana ia menarik tangan ayahnya saat melintasi toko pakaian di pasar. Matanya berbinar melihat baju koko putih dengan sulaman biru di dadanya.


"Apa, Eneng mau yang itu," ujarnya sambil menunjuk baju yang tergantung rapi.


Apa tersenyum. Tanpa banyak tanya, ia segera membawa Eneng masuk ke dalam toko. Setelah memilih ukuran yang pas, Apa mengeluarkan dompetnya dan membayar. Tak ada raut ragu atau keberatan di wajahnya, meskipun Eneng tahu, ayahnya bukan orang yang berlimpah harta.


"Apa baik sekali," kata pemilik toko saat menyerahkan kantong belanjaan.


"Anak saya harus bahagia," jawab Apa, masih dengan senyum hangatnya.


Sejak kecil, Eneng merasa bahwa ayahnya adalah sosok paling sabar di dunia. Meskipun ia sering berbuat nakal—seperti bermain terlalu jauh hingga lupa waktu, atau secara tak sengaja menjatuhkan gelas kesayangan ibunya—Apa tak pernah marah.


Pernah suatu kali, Eneng memecahkan guci kecil di ruang tamu saat berlari-lari. Ibunya sudah siap mengomel, tapi Apa justru tertawa kecil.


"Namanya juga anak-anak," katanya sambil mengusap kepala Eneng. "Lain kali hati-hati, ya, Nak."


Tak hanya saat Lebaran, Apa juga selalu mengajak Eneng berjalan-jalan. Kadang ke alun-alun untuk menikmati jajanan kaki lima, kadang ke sungai kecil di belakang rumah untuk sekadar bermain air. Bagi Eneng, kebersamaan dengan ayahnya adalah kebahagiaan sejati.


Kini, ketika Eneng sudah dewasa, kenangan tentang Apa masih terasa hangat di hatinya. Ayahnya mungkin tidak pernah mengajarkan dengan kata-kata panjang lebar tentang kasih sayang, tapi ia menunjukkan semuanya melalui perbuatan.


Dan Eneng tahu, meskipun waktu terus berjalan, cinta seorang ayah tak akan pernah pudar.


0 Response to "Ayah yang Tak Pernah Marah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel