-->

Pengen Buku Vibe Online

Mari Belajar Aneka Soal Pretest PPG silahkan klik Pre Test PPG PAI

Pembelajaran Yang Menguatkan Literasi Numerasi PAI : Iman Kepada Malaikat Allah.

 PENDAHULUAN

Materi ini disusun untuk menjawab permasalahan seputar penguatan literasi numerasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang dilaksanakan oleh guru. Materi ini memberi inspirasi kepada para guru PAI dalam memberi penguatan literasi numerasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kepada peserta didik sehingga diharapkan terjadi peningkatan kecakapan dan kompetensi literasi numerasi peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan mampu menemukan solusi dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan abad 21 ini.

Kompetensi Dasar yang dipilih berkaitan dengan iman kepada malaikat dalam aktivitas pembelajaran berupa wacana infografis (aktivitas menemukan informasi), wacana informasi (aktivitas memahami teks secara literal), Seluruh aktivitas pembelajaran tersebut bertujuan untuk mencapai indicator pencapaian kompetensinya. Bahasan ini dapat di eksplorasi melalui metode kegiatan mandiri, diskusi kelompok atau praktik.

Sebelumnya simak dahulu video berikut untuk menambah pengetahuan siswa


Selanjutnya, secara kontekstual modul ini mengembangkan kemampuan peserta didik untuk dapat menerapkan contoh perilaku beriman kepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat menjadikan perilaku beriman kepada malaikat Allah sebagai bagian dari kehidupannya seperti gemar menuntut ilmu, selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Mengingat ada malaikat yang selalu mengiringi kehidupannya.


PETA KOMPETENSI



AKTIVITAS PEMBELAJARAN

LITERASI PAI
Wacana 1

        Berdasarkan infografis tersebut jawablah pertanyaan berikut!

1.       Apakah pengertian iman kepada malaikat?

2.       Apakah yang dimaksud dengan malaikat?

3.       Apakah dalil naqli iman kepada malaikat?

4.       Siapakah malaikat yang bertugas mencabut nyawa?

5.       Apakah perbedaan malaikat, jin dan manusia?


        Rubrik Penilaian 1

 

4

Sangat Baik

Peserta didik dapat menjawab semua pertanyaan dengan lengkap dan tepat

3

Baik

Peserta didik dapat menjawab 4 pertanyaan dengan  lengkap  dan tepat

2

Cukup

Peserta didik dapat menjawab hanya 3 pertanyaan dengan tepat

1

Kurang

Peserta didik hanya menjawab 1 -2 pertanyaan

 

Baca juga :


Wacana 2

Kisah Kesedihan Rasulullah dan Marahnya Malaikat Penjaga Gunung

 

Disebutkan dalam Shahih Bukhari Volume 4 hadist nomor 3231 Istri Rasulullah SAW Aisyah ra bertanya kepada Rasulullah SAW, “Adakah hari dalam hidupmu yang lebih buruk dari pada hari perang Uhud? Yang manakah hari terburuk dalam hidupmu?” Rasulullah SAW menjawab, “Ya, itu adalah hari Aqabah di Thaif.”

Ketika Rasulullah menyampaikan pesan Islam kepada penduduk Thaif, mereka justru menimpukinya dan mereka tidak mendengarkan pesannya dan mereka tidak mematuhi Rasulullah dan beberapa riwayat mengatakan mereka menimpukinya dengan batu. Ini adalah hari terburuk dalam hidupnya. Lalu ketika Rasulullah berbaring dengan wajahnya menghadap matahari dan tiba-tiba Dia melihat segumpal awan kelabu meneduhi kepalanya. Dan ketika Beliau menengadah, Rasulullah melihat malaikat Jibril a.s. Malaikat Jibril a.s berkata: “Allah telah menyaksikan apa yang mereka lakukan kepadamu, dan bagaimana perlakuan mereka kepadamu. Jadi Allah telah mengutus malaikat penjaga gunung untuk membantumu,”

Kemudian Malaikat Jibril a.s memanggil malaikat penjaga gunung. Ketika malaikat penjaga gunung datang, Ia berkata kepada Rasulullah SAW, “Tuhanmu telah mengutusku, dan kami telah mendengar dan menyaksikan apa yang dilakukan orang-orang kepadamu. Perintahkanlah apa yang harus kulakukan. Apapun katamu akan ku lakukan. Apa kau ingin aku mengangkat dua gunung di Kota Mekkah? Sehingga orang-orang itu akan remuk karena terhimpit gunung itu?“ Rasulullah SAW menjawab “Tidak, aku lebih mengizinkan jika Allah SWT menjadikan keturunan dari orang-orang ini, generasi orang-orang setelah ini menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya.”

MasyaAllah, bayangkanlah Nabi bersabda bahwa ini merupakan hari terburuk dalam hidupnya. Bayangkan jika ini hari terburuk dalam hidup kita dan seseorang ingin menolongmu dan berkata, “Aku dapat menghancurkan mereka” Tapi di sini Rasulullah menjawab “Jangan hancurkan mereka”. Beliau justru menginginkan agar keturunanan mereka tidak mengikuti mereka dan beriman kepada Allah.

        (Sumber ; https://www.islampos.com/kisah-kesedihan-rasulullah-dan-marahnya-malaikat-    penjaga-gunung-51908/)


    Berdasarkan wacana tersebut jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1)      Apakah hari terburuk dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW?

2)      Siapakah yang mendatangi nabi Muhammad SAW?

3)      Apakah tugas malaikat dalam wacana tersebut?

 

4)      Apa yang kamu simpulkan tentang pendapat, ide, dan sikap dalam wacana tersebut ? Bagaimana pendapat, ide dan sikapmu sendiri ?

Tentang

Malaikat

Nabi Muhammad SAW

Saya

Perlakuan bagi penduduk Thaif

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Rubrik Penilaian 2

4

Sangat Baik

Peserta didik dapat menjawab semua pertanyaan dengan lengkap dan tepat

3

Baik

Peserta didik dapat menjawab 3 pertanyaan dengan  lengkap  dan tepat

2

Cukup

Peserta didik dapat menjawab hanya 2 pertanyaan dengan tepat

1

Kurang

Peserta didik hanya menjawab 1 pertanyaan

 

        Wacana 3

Perhatikan wacana berikut!

 

Setelah mengetahui sifat-sifat malaikat, kita akan mengkaji perbedaannya dengan sifat jin dan manusia. Sifat-sifat jin antara lain yaitu: a) diciptakan dari nyala api, b) makhluk gaib, c) ada yang patuh dan durhaka, d) memiliki nafsu, dan e) seperti manusia, mereka makan dan minum. Sedangkan sifat manusia antara lain yaitu: a) berasal dari tanah, b) makhluk kasat mata, c) seperti jin, ada yang taat dan durhaka, d) memiliki potensi biologis, seperti makan dan minum, e) potensi berpikir yang dapat berubah, dan f) memiliki hawa nafsu. Malaikat dan jin merupakan dua makhluk yang berbeda. Malaikat sebagai zat tetapi tidak diberikan kekuatan membeda-bedakan seperti manusia. Malaikat tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah Swt. Malaikat tidak memiliki kekuatan untuk menyangkal atau durhaka kepada Allah Swt.

 

Berdasarkan wacana tersebut jawablah pertanyaan berikut!

1. Apakah sifat jin yang sama dengan manusia?

          2.    Apakah sifat manusia yang bertolak belakang dengan malaikat?
    3.    Jelaskan perbedaan antara malaikat dan jin?
    4.    Jelaskan perbedaan antara jin dan manusia?
    5.    Apakah sifat manusia yang tidak dimiliki oleh malaikat?

        6.    Apakah sifat jin yang sama dengan manusia?

A.Ada yang patuh dan durhaka, memiliki nafsu dan makan minum

B.Ada yang patuh dan durhaka, kasat mata dan makan minum

C.Ada yang patuh dan durhaka, memiliki nafsu dan makhluk ghaib

D.Berasal dari tanah, memiliki nafsu dan makan minum


7. Apakah sifat manusia yang bertolak belakang dengan malaikat?

A.Makhluk ghaib

B.Selalu taat pada Allah

C.Selalu durhaka pada Allah

D.Makhluk kasat mata


Baca Juga :



NUMERASI PAI 

Perhatikan wacana berikut!


Kecepatan Malaikat Jibril Menurut perhitungan Fisika

Juga pada QS Al Mursalat ayat 1-2 dijelaskan bahwa malaikat terbang dengan kencang atau cepat:

1.                Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan,

2.                Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya.

Bagaimana malaikat terbang? Malaikat dapat terbang karena memiliki sayap, ada yang mempunyai 2, 3 atau 4 sayap.

Disebutkan pada QS Faathir ayat 1:

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.



Dari penjelasan tersebut dapat lebih jelas bahwa yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi adalah malaikat. Seberapa cepat terbangnya? Apakah sama dengan kecepatan cahaya atau berapa kalinya?

Dalam QS Al M a´aarij ayat 4 secara jelas disebutkan:

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. Petunjuk dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa perbandingan kecepatan terbang malaikat adalah dalam sehari kadarnya 50.000 tahun. Berdasarkan metode penghitungan yang dilakukan DR. Mansour Hassab El Naby seperti dalam tulisannya bahwa untuk satu hari yang berkadar 1.000 tahun sama dengan kecepatan cahaya (299.792,4989 km/detik). Berdasar rumus-rumus dan cara yang sama untuk perbandingan sehari sama dengan 50.000 tahun dapat diperoleh hasil perhitungan sama dengan 50 kali kecepatan cahaya (14.989.624,9442 km/detik). Kesimpulannya adalah berdasarkan informasi dari Al Qur’an dapat dihitung kecepatan terbang malaikat dan Jibril yaitu 50 kali kecepatan cahaya! Masya Allah!


Sampai saat ini pengetahuan manusia belum menemukan sesuatu pun yang mempunyai kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Berdasarkan petunjuk Al Qur’an sangat jelas disebutkan bahwa malaikat dan Jibril mempunyai kemampuan terbang 50 kali kecepatan cahaya. Hal tersebut bisa dimaklumi karena penciptaan malaikat berasal dari unsur cahaya (nuur). Suatu saat diharapkan ilmuwan muslim dapat meneliti petunjuk tersebut dan menjadi penemu yang selangkah lebih maju karena berdasarkan Al Qur’an, kitab suci yang merupakan satu-satunya kitab yang eksak, berisi kepastian karena merupakan Firman Allah SWT.


Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya

Sumber :

http://darwinarya.wordpress.com/2010/08/14/kecepatan-terbang-malaikat-dan-jibril/

 

Pertanyaan

1.    Apakah benar malaikat memiliki 3 sayap?

          2.       Siapa yang dapat terbang dengan kecepatan tinggi?
    3.       Mengapa kecepatan terbang malaikat jibril 50 kali kecepatan cahaya?
    4.       Mengapa malaikat dapat terbang begitu cepat?

 

 

Perhatikan wacana berikut!


Pak Santoso bekerja sebagai sales buku PAI. Pak Santoso mendapat upah Rp. 10.000 per buku. Harga penjualan buku sebesar Rp. 50.000. Untuk modal membuat buku PAI, Bosnya mengeluarkan biaya Rp. 30.000 per buku. Buku dicetak sebanyak 100 buku dan diserahkan semua ke Pak Santoso. Bosnya berpesan agar Pak Santoso mengambil uang hasil penjualan untuk upah setelah bisa kembali modal. Pada kenyataannya Pak Santoso mengambil uang hasil penjualan saat buku terjual 50 eksemplar.


1.   Berapa modal yang dikeluarkan oleh Bos Pak Santoso?

            2.       Berapa eksemplar buku yang harus dijual jika ingin kembali modal?
        3.       Berapa pendapatan Pak Santoso jika buku habis terjual?
    4.   Jika mengacu kepada beriman kepada malaikat Raqib Atid, apakah tindakan Pak     Santoso mengambil uang hasil penjualan dibenarkan?


REFLEKSI


Guru dapat melakukan refleksi dengan membubuhkan tanda centang pada tabel berikut :

 

No

Kegiatan

Ya

Tidak

Catatan

 

Perencanaan

 

 

 

1

Saya mempersiapkan materi ajar yang dibutuhkan

 

 

 

2

Saya mendapatkan bahan ajar yang lengkap dengan mudah

 

 

 

3

Saya menyiapkan rencana pembelajaran untuk bahan peserta didik dalam kegiatan kelompok

 

 

 

4

Saya yakin pembelajaran akan berjalan dengan baik

 

 

 

 

Pelaksanaan

 

 

 

1

Saya mengetahui kompetensi dasar, materi, tujuan pembelajaran, dan indikator-indikator, untuk memastikan tujuan pembelajaran tercapai

 

 

 

2

Saya mengajarkan semua materi

 

 

 

3

Saya menyampaikan materi sesuai dengan yang dipraktekkan dilapangan sehari-hari

 

 

 

4

Alokasi waktu yang sudah saya sesuaikan

 

 

 

5

Peserta didik antusias dalam pembelajaran, khususnya dalam diskusi dan pembuatan media iman kepada malaikat

 

 

 

6

Saya memanfaatkan fasilitas mesjid, ruang kelas untuk pembelajaran

 

 

 

7

Saya memanfaatkan fasilitas teknologi untuk mendukung pembelajaran interaktif

 

 

 

 

Penilaian

 

 

 

1

Peserta didik menguasai materi yang diajarkan

 

 

 

2

Peserta dapat mempraktekkan materi yang diajarkan

 

 

 

3

Saya berkomunikasi dengan peserta didik mengenai kesulitan dalam pembelajaran

 

 

 

4

Saya berkomunikasi dengan pihak orang tua mengenai kedisiplinan di rumah

 

 

 

5

Saya berkomunikasi dengan tokoh, dkm dan masyarakat berkaitan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peserta didik

 

 

 

 

 

Demikian Pembelajaran PAI berbasis literasi numerasi semoga bermanfaat. aamiin.


0 Response to "Pembelajaran Yang Menguatkan Literasi Numerasi PAI : Iman Kepada Malaikat Allah."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel