-->

Pengen Buku Vibe Online

Mari Belajar Aneka Soal Pretest PPG silahkan klik Pre Test PPG PAI

E-Learning PAI dengan Neo LMS


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk paling mulia di permukaan bumi. Karena manusia memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya seperti kecerdasan otaknya, sikap mentalnya serta keterampilannya. Untuk mempermudah kehidupannya, manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang dengan pesat seiring dengan berjalannya waktu. IPTEK digunakan oleh manusia untuk memperlancar semua kegiatan dalam kehidupan nyata. Sehingga kehidupan manusia dapat lebih baik dan terarah.
Banyak bidang kehidupan manusia, salah satunya pendidikan. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kemauan, kemampuan dan potensi diri. Pendidikan akan mengubah kualitas hidup manusia menjadi lebih baik dan beradab. Dengan pendidikan, manusia dapat meningkatkan pengetahuannya serta lebih tanggap akan arah dan perubahan serta pengembangan IPTEK.
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa , bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pada kenyataannya masih banyak permasalahan untuk mencapai tujuan mulia pendidikan nasional. Salah satunya adalah rendahnya peran guru dan minat belajar peserta didik terhadap suatu mata pelajaran. Sehingga tujuan ideal pendidikan nasional sangat berat untuk dicapai. Tentu saja peranan guru dan peserta didik sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan nasional.
Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah menjadikan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Di dalamnya terkandung aspek sikap spiritual dan aspek sikap social. Oleh karena itu diadakan di sekolah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Maka mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut. Meski demikian, memiliki peran strategis tidak membuat mata pelajaran PAI menjadi favorit peserta didik.
Pada kenyataannya, Pendidikan Agama Islam di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan merupakan perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Di Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan (teacher centered), Pada umumnya guru menggunakan metode ceramah , yang berakibat kurangnya pengalaman belajar peserta didik selama proses kegiatan belajar mengajar, pembelajaran menjadi sesuatu yang bersifat tuntutan hafalan sehingga cenderung monoton .
Padahal agama merupakan hal yang sangat urgen dalam kehidupan, baik itu anak-anak, remaja, dewasa ataupun orang tua. Jika seseorang tidak memahami ajaran agama dengan baik, maka tak heran jika perbuatan dan perilakunya sangat jauh dari dikatakan baik. Apabila seorang manusia tidak dibekali ilmu agama sejak dini maka di masa mendatang akan sulit untuk mempelajari mulai dari awal, namun itu tidak bisa digeneralisir tapi pada umumnya memang seperti itu. Apalagi remaja, kata ini tidak asing bagi setiap insan karena pada masa inilah pembentukan karakter dari setiap manusia ditentukan. Remaja identik dengan kondisi labil dan penuh gejolak baik yang baik maupun yang buruk, tinggal tergantung pemahaman mereka masing-masing.
Proses belajar mengajar dikelas yang dilakukan guru secara konvensional atau masih tradisional dengan beberapa metode dan model belajar tertentu seperti ceramah dan sebagainya, akan membuat para peserta didik merasa bosan untuk mengikuti pelajaran tersebut. Atas dasar itu seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi yang sudah merambah ke dunia pendidikan khususnya sekolah formal, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi yang ada sebagai media pembelajaran.
Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Dengan menggunakan media pembelajaran akan diperoleh manfaat antara lain :
1. Meningkatkan minat belajar peserta didik.
2. Materi pembelajaran lebih mudah dipahami peserta didik.
3. Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Perkembangan IPTEK terutama teknologi informasi (TI) meningkat dengan pesat. Dalam bidang pendidikan, saat ini pemanfaatan teknologi informasi tidak lagi hanya menjalankan sistem administrasi kependidikan, namun telah menyentuh esensi dari pendidikan itu sendiri yaitu proses pembelajaran. Teknologi informasi yang dimanfaatkan secara maksimal akan memudahkan sistem belajar yang memudahkan peserta didik dan pendidik tanpa terikat ruang dan waktu.
Penggunaan teknologi informasi yang popular adalah elektronik learning (e-learning). Pada dasarnya e-learning merupakan sebuah peralihan konten pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan merujuk pada pengunaan internet.
Dengan perkembangan cepat sistem informasi dan teknologi internet, tidak hanya membuat kemajuan dalam multi media dan industri internet, tetapi mempengaruhi inovasi dalam gaya belajar pendidikan. Gaya belajar sekarang berbeda dengan masa lalu. Karena pengembangan teknologi, e-learning akan berkembang.
Bila dibandingkan dengan sistem pendidikan konvensional, sistem pendidikan berbasis teknologi informasi yang dikenal dengan sebutan e-learning memiliki perbedaan. Gaya pendidikan tradisonal didasarkan pada guru sebagai pusat pembelajaran. Namun karena informasi dengan cepat menyebar dan memperbaharui pengetahuan lebih cepat, gaya tradisional tidak lagi mencukupi untuk peserta didik.
E-learning meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Materi pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar multi media. Aplikasi yang digunakan dalam e-learning ini adalah NEO LMS. NEO LMS merupakan situs pendidikan yang berbasis web yang disediakan gratis dengan beragam fitur dan kemudahan akses. Sehingga pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan pelajaran yang strategis untuk menjaga moral dan sikap anak-anak generasi penerus bangsa. Maka sangat perlu untuk menyuguhkan pelajaran ini lebih menarik dimata peserta didik. Dengan pembelajaran berbasis IT dan adanya pembelajaran online melalui e-learning, diharapkan peserta didik menjadi lebih tertarik untuk belajar Pendidikan Agama Islam. Sehingga kesenangan mereka terhadap dunia online dapat lebih diarahkan untuk belajar online melalui e-learning.
Materi PAI jika disampaikan hanya dengan metode konvensional dan tradisional maka PAI akan menjadi tidak menarik bagi peserta didik. Pada akhirnya nanti, PAI tidak akan berdampak secara signifikan pada perbaikan sikap, pengetahuan dan ketrampilan peserta didik. Bahaya besar apabila PAI tidak membekas pada jiwa peserta didik. Harapan perbaikan kualitas moral generasi penerus hanya sebatas angan dan cita-cita tujuan pendidikan nasional, yaitu insan beriman dan bertaqwa tidak tercapai.
Akhirnya satu harapan dengan adanya pembelajaran yang lebih variatif dan modern ini agar nilai-nilai spiritual agama dapat terinternalisasi dalam diri setiap peserta didik. Karena hanya dengan benteng spiritual, arus negatif globalisasi dapat ditangkal. Teknologi informasi merupakan alat yang harus digunakan dengan benar terutama untuk kemajuan dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam.


B. Batasan Masalah
Supaya tidak ada perbedaan penafsiran maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun pembatasan masalah pada karya tulis ini sebagai berikut :
1. Media pembelajaran berbasis e-learning
2. Pembuatan dan penyusunan program sebagai media pembelajaran menggunakan aplikasi NEO LMS.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka pokok permasalahan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang suatu media pembelajaran berbasis e-learning dengan NEO LMS?
2. Bagaimana menerapkan NEO LMS sebagai media e-learning dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik?


D. Tujuan

Karya tulis ini dibuat dengan tujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana merancang media pembelajaran berbasis e-learning dengan NEO LMS.
2. Mengetahui bagaimana menerapkan NEO LMS sebagai media e-learning dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.


E. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
Secara umum karya tulis ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan utamanya pada penggunaan media pembelajaran berbasis e-learning menggunakan aplikasi NEO LMS.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan sebagai berikut :
a. Bermanfaat bagi guru mata pelajaran dalam membuat media pembelajaran untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang menarik.
b. Sebagai salah satu solusi dalam mengatasi kesulitan peserta didik dalam pembelajaran.
c. Untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap Pendidikan Agama Islam sehingga dapat meningkatkan sikap, pengetahuan dan keterampilan mereka dalam beragama Islam.
























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A. E-Learning
Istilah e-learning tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang merupakan singkatan dari 'electronica' dan 'learning' yang berarti 'pembelajaran'. Jadi secara istilah e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, elearning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya
Banyak ahli mendefinisikan e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut :
a. Hartley (2001) menjelaskan bahwa e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke peserta didik dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lainnya.
b. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
c. Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah "e" dalam e-learning adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usahausaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif, dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan.
d. Lukmana (2006) menjabarkan pengertian e-learning lebih luas lagi. Sebenarnya materi e-learning tidak harus di distribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun intemet. Interaksi dengan menggunakan internetpun bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved. Distribusi secara offline menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar di kembangkan sesuai kebutuhan dan di distribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat dimana dia berada.
Dengan demikian dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
Menurut Sukani (2014) keuntungan menggunakan e-learning sebagai berikut :
1. Menghemat waktu proses belajar mengajar.
2. Mengurangi biaya perjalanan.
3. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur,peralatan, buku).
4. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
5. Melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan pengetahuan.

Secara lebih rinci, manfaat e-learning dapat dilihat dari 2 (dua) sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru
1) Sudut peserta didik
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Menurut Brown (2000) dapat mengatasi peserta didik yang:
a) Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya,
b) Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajari materi yang tidak dapat diajarkan oleh orang tuanya, seperti bahasa asing dan ketrampilan di bidang komputer,
c) Merasa phobia dengan sekolah atau peserta didik yang di rawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tapi berminat melanjutkan pendidikannya, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan
d) Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.
Menurut Sukani (2014), dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. artinya kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat misalnya melalui chatting, forum diskusi dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru begitu selesai dikerjakan.

2) Sudut guru
Menurut soekartawi (2000) beberapa manfaat yang diperoleh guru adalah bahwa guru dapat :
a) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
b) Mengembangkan diri atau merakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
c) Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,
d) Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan
e) Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Selain itu, manfaat e-learning dengan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh antara lain :
1. Guru dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh tempat, jarak dan waktu. Secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi bisa dilakukan.
2. Guru dan peserta didik dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah sistematis terjadwal melalui internet.
3. Dengan e-learning dapat manjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi pembelajaran dapat disimpan dikomputer, sehingga peserta didik dapat mempelajari kembali atau mengulang materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
4. Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya dari berbagai sumber informasi dengan melakukan akses di internet.
5. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara guru dengan peserta didik, baik untuk seorang pembelajar, atau dalam jumlah pembelajar terbatas, bahkan massal.
6. Peran peserta didik menjadi lebih aktif mempelajari materi pembelajaran, memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara mandiri, tidak mengandalkan pemberian dari guru, disesuaikan pula dengan keinginan dan minatnya terhadap materi pembelajaran.
7. Relatif lebih efisien dari segi waktu, tempat dan biaya.
8. Bagi pembelajar yang sudah bekerja dan sibuk dengan kegiatannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk datang ke suatu lembaga pendidikan maka dapat mengakses internet kapanpun sesuai dengan waktu luangnya.
9. Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya disbanding harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga pendidikan sekaligus memeliharanya, serta menggaji para pegawainya.
10. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi peserta didik karena dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi akan lebih bermakna pula (meaningfull), mudah dipahami, diingat dan mudah pula untuk diungkapkan.
11. Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan dalam transfer informasi dan melakukan suatu komunikasi sehingga tidak akan kekurangan sumber atau materi pembelajaran.
12. Administrasi dan pengurusan terpusat sehingga memudahkan dalam melakukan akses atau dalam operasionalnya.
13. Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran.
Fungsi E-Learning
Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu (Siahaan, 2002) :
1. Suplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen, apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
2. Komplemen (pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen, apabila materi elearning diprogramkan untuk melengkapi matei pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti materi e-learning diprogramkan untuk menjadi materi enrichment (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. sebagai enrichment, apabila peserta didik dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajarun yang disampaikan guru secara tatap muka diberikan kesempatan untuk mengakses materi elearning yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi plajaran yang disajikan guru di kelas. Sebagai remedial, apabila peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi petajaran yang disampaikan guru secara tatap muka di kelas. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas.
3. Substitusi (pengganti)
Tujuan dari e-learning sebagai pengganti kelas konvensional adalah agar peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahan sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari. Ada 3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat diikuti peserta didik:
1) Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
2) Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
3) Sepenuhnya melalui internet.

B. NEO LMS

1. Pengertian NEO LMS

NEO LMS yang dahulu dikenal dengan edu2.0 for school merupakan salah satu media pembelajaran online yang didirikan oleh Graham Glass pada tahun 2006. Situs ini dapat diakses di www.NEO LMS.com dan merupakan situs pendidikan berbasis web dengan beragam fasilitas dan fitur. Awal keberadaan NEO LMS dengan nama edu2.0 disediakan secara gratis. Seiring pertumbuhan pengguna serta untuk kepuasan pengguna maka kita diberi pilihan bukan hanya yang gratis atau free plan namun ada pula yang berbayar. Situs pendidikan ini memiliki misi untuk menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan menyenangkan.
Situs pendidikan NEO LMS ini memiliki kelebihan diantaranya penggunaannya yang mudah, karena pengguna tidak perlu melakukan proses instalasi. Pengguna hanya perlu mendaftarkan sekolahnya atau bergabung dengan sekolah yang telah tersedia.
Pada halaman depan situs ini ada beberapa tampilan yang memperkenalkan apa itu NEO LMS. Bila pengguna sudah pernah daftar, terdapat kotak pengisian login. Bila pengguna baru pertama kali mengunjungi situs ini, maka ada dua menu tampilan (berupa jendela) yang memperlihatkan gambaran umum (overview) mengenai NEO LMS. Penjelasan-penjelasan ini disediakan secara visual dan animasi dengan perpaduan tulisan, gambar dan grafik. Selain itu juga ditampilkan video presentasi yang memperkenalkan situs ini secara audio visual, kemudian video mengenai interaktif media dari online learning. Video-video ini berasal dari youtube sebagai media penyimpanannya.
Fitur-fitur yang disediakan NEO LMS cukup banyak. Pengguna (sekolah atau guru) sebagai administrator dapat membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pemanfaatan media pembelajaran ini. Fitur-fiturnya seperti pengumuman, lessons, forum, grup atau kalender dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan oleh administrator. Tampilan dari halaman web juga dapat dikustomisasi mulai dari halaman depan, pewarnaan dan url-nya.
Guru dapat membuat rencana-rencana pelajaran serta mengatur atau mengorganisasikan peserta didik-peserta didik yang akan mengikuti kelas dan mengatur jadwal-jadwal pembelajaran sesuai dengan banyaknya pertemuan.
Sistem evaluasi dan penilaian dapat dilakukan melalui test online atau quiz online yang kemudian dapat dinilai secara otomatis dalam criteria peringkat dan bisa dimasukkan dalam grade book yang berisi data-data penilaian setiap peserta didik yang dikategorikan menurut bobot, dalam bentuk statistic dan grafik, dan dapat diekspor ke dalam sistem lain.

2. Keistimewaan NEO LMS

Keistimewaan NEO LMS tidak perlu mengunduh dan tidak memerlukan instalasi dalam penggunaanya. Jadi penggunaannya sudah sangat gampang yang penting tersambung ke internet. Keanggotaan dikategorikan menjadi tiga, yaitu : untuk guru sebagai pembuat materi dan kelas, peserta didik serta orangtua peserta didik apabila diperlukan untuk mengawasi dan melihat perkembangan peserta didik. Hal yang sangat menarik peran orangtua peserta didik untuk dapat terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan adanya pengawasan dari orangtua maka peserta didik dapat lebih terkontrol dalam menyelesaikan pembelajaran dan tugas-tugasnya.
Untuk bahan-bahan pelajaran, disediakan sangat banyak pilihan materi yang sudah ada melalui kontribusi para pengguna lain. Sumber-sumber pelajaran disajikan secara menarik dalam berbagai topic, bentuk dan format. Penggunaan fitur RSS dijadikan sebagai pengumuman bila ada berita baru, pelajaran baru, tugas-tugas, kegiatan, kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan pelajaran. Penggunaan RSS ini juga dapat membantu peserta didik atau guru untuk menambah informasi dari berbagai sumber yang sudah dipilih dan ditentukan.
Fitur yang menarik lainnya adalah kemampuan untuk ditampilkan pada perangkat mobile. SItus ini akan tampil secara otomatis menyesuaikan tampilan pada web browser sehingga penggunaannya lebih praktis. Selain itu aplikasinya sudah ada dalam playstore sehingga dapat digunakan pada hanphone berbasis android.

3. Karakteristik NEO LMS
Bagi guru, pembelajaran dapat direncanakan dan deprogram sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian materi-materi yang dibuat dapat menggunakan berbagai format mulai dari teks, gambar, suara atau gabungan ketiganya. Dengan memberikan link atau media dari materi berbasis web yang lain, maka guru semakin dimudahkan dalam membuat dan memadukan materi pelajaran. Kemudahan lainnya adalah media NEO LMS ini dapat dapat diintegrasikan dengan materi dari LMS lain yang sejenis sehingga memperkaya sumber-sumber belajar.
Aktivitas peserta didik dalam suatu kelas dapat juga dapat dilakukan melalui tugas (assignments) yang berbentuk kolaborasi dalam suatu kelompok seperti diskusi yang topiknya diberikan oleh guru, kemudian debat sebagai konsep berpikir kritis dengan bentuk argumentasi, dukungan atau perlawanan dalam konteks tertentu.
Media ini dibuat sederhana dengan tampilan yang memadukan tulisan, gambar dan audio-visual secara proporsional. Tampilan dengan perpaduan beberapa warna yang tidak kontras, penggunaan jenis huruf yang seragam sehingga tidak membingungkan.
Perpindahan dari menu satu ke menu lain yang sederajat atau turunannya ditampilkan secara baik tanpa ada perubahan signifikan, kecuali untuk isi pelajaran (konten) yang akan ditampilkan. Jadi pada dasarnya dari sisi tampilannya tidak terlalu penuh dan sederhana. Untuk jenis huruf pada media ini sederhana, hanya menggunakan satu jenis font. Kata yang dipertebal (bold) menandakan menu yang sedang dibuka. Makin kecil ukuran hurufnya, maka keterangan atau bagian yang dimaksud semakin spesifik.
Keterangan atau penjelasan setiap menu disajikan dalam kailmat yang tidak terlalu panjang dan masih bisa dipahami secara cepat. Format kalimat dan paragrap masih standar. Bagian awal, tengah, akhir disusun sistematis dari atas ke bawah dengan penggunaan rata kiri (left marginon justifying text) sehingga memudahkan membaca teks/kalimat. Penggunaan atribut dalam karakter/tulisan hanya pada jenis kata yang dipertebal (bold), dan tidak memakai atribut garis bawah atau huruf miring (italics words). Selain huruf tebal dan ukuran huruf yang diperbesar, menu yang sedang aktif ditandai juga dengan perubahan warna huruf atau perubahan warna kotak yang ada di dalam tulisan menu. Secara keseluruhan, penggunaan teks dalam tampilan media ini diatur secara konsisten sehingga tidak membingungkan bagi peserta didik maupun orangtua yang tergabung (enrolled) dalam tiap pelajaran (lesson).
Dalam konteks interaktif, media ini dapat menerima umpan balik (feedback) dari pengguna lain dalam tingkatan yang berbeda, misalnya dari level administrator, guru atau peserta didik. Guru dapat menerima umpan balik dari peserta didik melalui diskusi, wiki, blog, chat, debate, survei dan email. Lalu peserta didik dapat berkomunikasi antar sesama peserta didik melalui fitur grup dalam forum dengan adanya pemberitahuan (notification), chat room dan mailing list. Untuk kegiatan guru dan administrator dapat juga berkomunikasi melalui community forum.
Fasilitas pemberitahuan otomatis (auto notification) merupakan suatu fitur yang cukup baik karena dapat bermanfaat sebagai pengumuman atau pengingat bagi peserta didik saat ada diskusi yang tengah berlangsung, penilaian tugas, pelajaran baru dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan pada jangka waktu tertentu dengan tambahan ketentuan lainnya. Neo lms ini juga mendukung jejaring social (social networking). Pengguna dapat terhubung dalam jejaring pertemanan dan pemberian hadiah sesuai poin yang didapat ketika aktif berpartisipasi dalam kelas. Pada intinya kegiatan ini adalah untuk menjalin suatu komunitas dengan kesamaan topic sehingga bisa lebih mengembangkan dan mengaktualisasi diri.


4. Kelebihan dan Kekurangan Neo LMS
Kriteria ideal bagi sebuah e-learning menurut Rosenberg (2002) adalah berdasarkan pada empat pengukuran atau evaluasi. Kriteria pertama adalah pada masalah biaya yang dikeluarkan. Pengukuran ini dilandasi pada berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan program dan menyampaikan atau mengajarkannya kepada peserta didik. Pada dasarnya keefektifan biaya yang dikeluarkan sebaiknya dibandingkan dengan program yang terjadi di kelas (classroom). Pada perbandingannya, program e-learning unggul dalam hal keefektifan waktu yang juga berdampak pada lebih efisiennya biaya yang dikeluarkan untuk program ini. Media NEO LMS sudah memenuhi kriteria pertama dan yang menjadi kelebihannya terutama adalah bahwa media ini benar-benar sangat efisien dalam biaya. Untuk versi berbayar, biaya yang dikenakan juga sangat minim, sehingga dapat dipastikan media ini sangat unggul dalam masalah biaya.
Pengukuran kedua ada pada kualitas. Pada poin ini, yang diukur adalah evaluasi akhir dari pembelajaran. Kemudian umpan balik dari peserta didik untuk dijadikan dasar pengembangan selanjutnya. Peningkatan kinerja yang cukup baik setelah mengikuti pembelajaran juga perlu diukur.
Kriteria ketiga adalah layanan. Implikasi layanan ini ada pada kemudahan akses dan mampu mengatasi perubahan yang cepat di berbagai tingkatan. Ketersediaan program ini juga tidak dihalangi waktu dan tempat. Sehingga program e-learning ini dapat diakses secara individual dimanapun dan kapanpun.
Kriteria keempat mengenai kecepatan. Maksudnya adalah mengenai kecepatan respon terhadap perubahan yang cepat. Perubahan pada kebutuhan yang ada saat itu apakan dapat direspon dengan baik melalui media ini. Kemudian yang terpenting adalah kecepatan dalam akses internet.
Dari kriteria yang telah disebutkan di atas, media NEO LMS ini sudah memenuhi hampir semua kriteria e-learning yang baik. Hasil belajar bukan hanya ditentukan oleh media pembelajarannya namun lebih penting bergantung pada materi pelajaran dan program pengajaran yang terstruktur dengan baik yang diberikan oleh guru. Sehingga hasil belajar peserta didik akan menjadi lebih baik.
Kelebihan yang lain dari NEO LMS ini adalah mudahnya proses instalasi dan tidak perlu dukungan IT yang rumit. Sehingga memudahkan dalam penggunaannya baik oleh guru maupun peserta didik. Hanya dengan adanya kases internet dan browser maka guru hanya perlu mendaftar dan membuat materi pelajaran (lesson). Hanya diperlukan waktu beberapa lama bagi penggunaan pertama untuk dapat beradaptasi dalam menggunakan fitur yang ada.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa jarak dan waktu dapat diatasi dengan media seperti NEO LMS ini karena kemudahan aksesnya . Sesuai dengan tagline NEO LMS is a simple, powerful LMS for schools and universities that makes it easy to deliver online education. NEO LMS merupakan media e-learning yang mudah dalam penggunaannya, mumpuni dalam hal fiturnya untuk mendukun pendidikan online.
Disamping kelebihannya, ada juga kekurangan dari penggunaan media ini yaitu harus selalu terkoneksi dengan internet terutama saat mengunduh materi pelajaran baik dalam bentuk teks, audio, video atau file yang lainnya. Tidak dapat dikerjakan secara offline. Sehingga dibutuhkan koneksi internet yang stabil. Mungkin akan menjadi kendala dengan kondisi geografis Indonesia yang koneksi internetnya tidak stabil di daerah-daerah tertentu.









BAB III
PEMBAHASAN


A. Membuat Media Pembelajaran Berbasis E-learning Dengan NEO LMS Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Langkah-langkah perancangan e-learning dengan NEO LMS pada pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut :

1. Membuat website e-learning dengan NEO LMS.
a. Guru harus memiliki email terlebih dahulu. Jika belum memiliki email bisa dibuat melalui yahoomail atau gmail. Misalnya email yang kita buat syamsulwardani@gmail.com.
b. Kunjungi web NEO LMS di www.neolms.com
Tampilan websitenya seperti di bawah ini. Kemudian klik free plan untuk fasilitas gratis.


c. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. kemudian klik select organization type, pilih public school for children. Lalu klik get our free plan.


d. Untuk mendaftar maka akan muncul halaman seperti di bawah ini. Silahkan isi data pada formulir sign up secara lengkap dan klik sign up lagi.


e. Setelah sign up maka akan muncul tampilan seperti ini. Maka sebuah website e-learning sudah berhasil dibuat. Website yang kita buat disini adalah untuk pembelajar Pendidikan Agama Islam dengan tampilan paismpn1cariu dengan alamat website www.paiasyik.neolms.com



f. Website e-learning masih kosong belum ada kelas dan materi pembelajaran. Maka kita buat kelas Pendidikan Agama Islam.

2. Membuat Kelas Pembelajaran Online Pendidikan Agama Islam

a. Untuk membuat kelas pembelajaran kita login terlebih dahulu dengan memasukkan userid dan password.

b. Setelah login dan masuk ke dalam website paiasyik kemudian buatlah kelas dengan mengklik tambah

c. Isi formulir berikut untuk membuat kelas.

d. Setelah itu klik save. Maka kelas sudah kita buat

3. Membuat materi pembelajaran (lesson)
a. Setelah kelas dibuat tinggal memasukkan materi pembelajaran di fitur lesson.Klik tambah untuk memasukkan materi pembelajaran.

b. Isi dengan judul materi ,deskripsi dan save.

c. Fitur lesson sudah dibuat, tinggal dimasukkan file-file untuk pembelajaran baik teks, audio, video dan file lainnya dengan mengklik halaman. Atau jika akan memasukkan tes dan tugas kita klik assignment.

d. Masukkan materi pembelajaran


4. Membuat tugas dan tes

a. Setelah semua materi dimasukkan, maka buatlah tugas atau tes melalui assignment

b. Misalnya kita akan membuat kuis maka kita klik Quiz.

c. setelah di klik save akan tampil seperti di bawah ini

d. klik questions lalu add questions


e. Banyak jenis soal yang bisa dipilih seperti pada tampilan berikut.

f. Misalnya kita akan membuat soal pilihan ganda dengan hanya satu jawaban yang benar. Maka pilih Multiple choice (one answer). Setelah itu akan tampil seperti ini

g. Lalu diisi dengan pertanyaan pada kotak question, isi skor nya di kotak points dan isi pilihan jawabannya di kotak choices. Lalu klik jawaban yang benar di correct. Lalu klik save and add another of the same type untuk melanjutkan ke soal berikutnya dengan tipe soal yang sama.

h. Tampilan tes seperti di bawah ini


5. Membuat Forum Diskusi
Forum diskusi bermanfaat untuk tanya jawab, diskusi, mengetahui pendapat peserta didik lain terhadap suatu permasalahan dalam materi pembelajaran. Cara pembuatannya sebagai berikut :
a. Arahkan mouse ke menu forum lalu klik.


b. Setelah terbuka, maka klik tambah. Kemudian isi kotak yang ada dengan judul forum dan deskripsinya. Setelah itu klik save


c. Maka tampilan forum seperti di bawah ini.


d. Untuk memposting diskusi klik post. Maka akan tampil seperti di bawah ini.


e. Isi dengan judul diskusi dan pertanyaan. Lalu klik kirim

f. Kemudian tampil forum seperti gambar di bawah ini.







6. Menambahkan Murid
a. Arahkan mouse ke menu murid-murid

b. Memasukkan peserta didik dengan 3 cara :
1) Memasukkan kode akses oleh peserta didik sendiri.
2) Undang melalui email
3) Menambahkan peserta didik yang sudah ada di data sekolah

c. Tampilan murid-murid sebagai berikut.






B. Menerapkan NEO LMS Sebagai Media E-learning Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Berikut ini disajikan secara ringkas diagram alur penerapan NEO LMS sebagai Media e-learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam.



















Metodologi pelaksanaan e-learning dengan NEO LMS sebagai berikut :
1. Siswa dan guru secara bersama mengakses internet lalu masuk log in di website www.paiasyik.NEO LMS.com dengan user id dan password sesuai jadwal yang telah ditentukan.


2. Klik Kelas-Kelas lalu pilih PAI kelas 7 SMPN 1 CARIU



3. Klik Lessons (Pelajaran) yang akan dipelajari.




4. Untuk mengakses bahan ajar secara keseluruhan, klik resources yang merupakan perpustakaan kelas online PAI.

5. Untuk diskusi bisa masuk ke forum.
Diskusi dapat dilakukan antar peserta didik atau antara guru dan peserta didik. Seluruh siswa dirangsang supaya memberikan komentar/jawaban terhadap permasalahan yang diungkapkan.



6. Untuk diskusi secara pribadi bisa chatting.
7. Untuk latihan soal dan tes akhir bisa klik assignment.





8. Orangtua siswa dapat memantau hasil pembelajaran melalui pemberitahuan atau email.















BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Merancang media pembelajaran berbasis e-learning dengan NEO LMS dapat dilakukan melalui beberapa tahaban sebagai berikut :
a. Membuat website e-learning mata pelajaran PAI dengan NEO LMS.
b. Membuat kelas pembelajaran online.
c. Melakukan pengelolaan kelas pembelajaran online, meliputi :
 Menambahkan materi pembelajaran (add lessons).
 Membuat soal tes online (assignments).
 Membuat forum diskusi.
 Membuat chatting.
 Menambahkan peserta didik.

2. Menerapkan NEO LMS sebagai media e-learning dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dapat dilakukan dengan cara :
a. Guru dan peserta didik secara bersama-sama masuk log in ke web e-learning.
b. Guru dan peserta didik masuk ke kelas pembelajaran online dan pilih lesson (pelajaran) yang akan dibahas.
c. Peserta didik dapat menambah pengetahuannya dengan membaca materi pembelajaran online di resources (sumber daya) maupun materi di lesson. Materi ini dapat berupa teks, audio, video, atau media lainnya.
d. Peserta didik dapat mengerjakan soal tes online dengan masuk ke assignment di kelas pembelajaran online tersebut.
e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama berkolaborasi dengan masuk forum diskusi. Membahas materi yang penting atau soal-soal yang sulit bagi peserta didik.
f. Di waktu yang bersamaan dengan diskusi, peserta didik dan guru dapat juga melakukan percakapan melalui chatting di kelas pembelajaran online tersebut terkait pembelajaran yang sedang dibahas.
g. Guru memberikan uji kompetensi/tes untuk menguji pemahaman dan penguasaan materi kepada peserta didik melalui tes online.
h. Peserta didik mengerjakan soal uji kompetensi/tes yang telah diberikan guru.
i. Hasil uji kompetensi/tes secara otomatis terekam dan laporannya masuk dalam database setiap peserta didik.



B. Saran

1. Tingkatkan kompetensi guru melalui pemanfaatan e-learning untuk peningkatan mutu pendidikan.
2. Pemanfaatan e-learning harus diperluas untuk memperkaya kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar peserta didik meningkat.










DAFTAR PUSTAKA


Alifudin, Moh. 2012. Strategi Inovatif Peningkatan Mutu Pendidikan. Jakarta : Magna
Script Publishing.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta

Purbo, Ono. W. 2003. E-Learning dan Pendidikan. Artikel dalam Cakrawala
Pendidikan Universitas Terbuka.

Siahaan, Sudirman. 2004. E-Learning Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan
Pembelajaran. Sumber Internet.

Sukani. 2014. Pembuatan E-Learning Dengan Edu20 Untuk Mendukung Kurikulum
2013. Jakarta : DOGMIT.

Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya















0 Response to "E-Learning PAI dengan Neo LMS"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel